MEMBEDAKAN KASET BLUE SCREEN DAN GREEN SCREEN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini masih banyak instalasi radiografi yang menggunakan pesawat
sinar-x konvensional,sehingga kaset radiografi dan film radiografi yang
digunakan adalah kaset radiografi konvensional dan film radiografi
konvensional.
Kaset radiografi konvensional adalah kotak pipih keras dan kedap cahaya
yang di dalamnya terdapat film radiografi konvensional dan intensifying screen.Bagian depan dari kaset didesign untuk meminimalkan atenuasi dari sinar-x,sedangkan bagian
belakangnya didesign untuk
mengabsorpsi sinar-x yang tidak dapat diabsorpsi oleh intensifying screen.Pada bagian depan dan belakang kaset
masing-masing terdapat screen,sehingga
film dihimpit diantara 2 buah screen
pada saat berada di dalam kaset.Keuntungan menggunakan screen pada kaset radiografi konvensional ini adalah sinar-x yang
dibutuhkan lebih sedikit daripada kaset tanpa screen,sehingga dapat mengurangi
dosis pada pasien.
Intensifying screen pada kaset
ada 2 jenis,yaitu blue screen dan green screen.Pada kesempatan kali ini
penulis akan menyajikan sebuah karya tulis mengenai cara membedakan kaset blue screen dan green screen dengan cara mengekspos.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat
didefinisikan masalah sebagai berikut :
- Apa perbedaan antara kaset blue screen dan green screen
- Apa kualitas antara kaset blue screen dan green screen
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di
atas maka dapat disimpulkan tujuan dari penulisan karya tulis ini,yaitu:
- Mengetahui perbedaan antaran kaset blue screen dan green screen.
- Mengetahui kualitas antara kaset blue screen dan green screen
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya tulis ini
adalah
- Memberikan penjelasan tentang cara membedakan kaset blue screen dan green screen kepada pembaca
- Memberikan penjelasan tentang kualitas dari pengunaan kaset blue screen dan green screen kepada pembaca.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Intensifying Screen
Intensifying
screen adalah lembar penguat yang
dipasang di dalam kaset yang berfungsi untuk mengubah berkas sinar–X yang menembus
obyek menjadi cahaya tampak.
Prinsip kerjanya adalah mengubah foton sinar-x
menjadi foton cahaya tampak.Banyaknya cahaya berbanding lurus dengan eksposi
sinar-x yang mengenai tabir, . Jadi setiap pola yang terbentuk oleh
berkas sinar-x akan diubah kedalam pola yang serupa dan kelihatan. Bila memakai film emulsi tunggal, digunakan
sebuah lembar penguat yang berhadapan dengan sisi emulsi film, sedangkan pada
film emulsi ganda digunakan dua buah lembar penguat yang masing-masing
berhadapan dengan kedua permukaan.
2.2 Prinsip Kerja Intensifying
Screen
Foton sinar-X yang mengenai kristal fosfor,
dapat menghasilkan beribu foton cahaya yang diemisikan kristal fosfor. Proses
perubahan sinar-X menjadi cahaya tampak oleh screen disebut dengan
luminisensi (perpendaran cahaya). Energi radiasi diserap (penyerapan
fotolistrik oleh atom-atom dari material fosfor). Ada dua jenis luminisensi :
- Fosforisensi,
yaitu cahaya yang dipancarkan setelah terjadinya penyerapan energi dari
radiasi gelombang pendek (sinar-X), pemancaran akan diteruskan walaupun
radiasi gelombang pendek sudah berhenti menyinarinya. Istilah ini disebut afterglow.
Waktu terjadinnya pencahayaan lebih besar dar 10⁻⁸
detik.
- Fluoresensi,
yaitu cahaya yang dipancarkan setelah terjadi penyerapan energi dari
radiasi gelombang pendek, cahaya dipancarkan hanya selama adanya radiasi
gelombang pendek tersebut. Waktu terjadinnya pencahayaan kurang dari 10⁻⁸
detik.
2.3 Kombinasi Screen-Film
Jenis film radiografi
konvensional harus disesuaikan dengan jenis intensifying
screennya.Ada 2 jenis screen yaitu blue
screen dan green screen begitu
juga jenis film yaitu blue sensitive
dan green sensitive.
Jika antara screen pada
kaset tidak sesuai dengan jenis film maka emisi sinar-x tidak akan tedeteksi
dan kecepatan screen dan film menurun tajam.
2.4
Perbedaan Kualitas Blue Screen dan Green Screen
1.Green Screen
Green screen adalah jenis screen sinar x yang sensitif terhadap cahaya hijau. Green screen ini mempunyai kualitas yang bagus sehingga harganya pun relatif mahal. Dampak lain dari penggunaan green screen adalah pengurangan pemakaian faktor exposi, sehingga selain rendahnya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube menurun sehingga automatis akan memperpanjang masa hidup / usia dari X-ray tube. Green screen biasanya digunakan dalam mammografi.
2.Blue Screen
Blue screen adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya biru. Blue screen ini mempunyai kualitas yang kurang bagus sehingga harganya pun relatif lebih murah. Dampak lain dari penggunaan blue screen adalah bertambahnya pemakaian faktor exposi, sehingga selain tingginya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube meningkat sehingga automatis akan memperpendek masa hidup / usia dari X-ray tube.
Green screen adalah jenis screen sinar x yang sensitif terhadap cahaya hijau. Green screen ini mempunyai kualitas yang bagus sehingga harganya pun relatif mahal. Dampak lain dari penggunaan green screen adalah pengurangan pemakaian faktor exposi, sehingga selain rendahnya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube menurun sehingga automatis akan memperpanjang masa hidup / usia dari X-ray tube. Green screen biasanya digunakan dalam mammografi.
2.Blue Screen
Blue screen adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya biru. Blue screen ini mempunyai kualitas yang kurang bagus sehingga harganya pun relatif lebih murah. Dampak lain dari penggunaan blue screen adalah bertambahnya pemakaian faktor exposi, sehingga selain tingginya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube meningkat sehingga automatis akan memperpendek masa hidup / usia dari X-ray tube.
DAFTAR PUSTAKA
Bushong, Steward
C.2001.Radiographic of Science for Tecnologist.Mosby:USA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar